PIJAT PAYUDARA Nenen susu
Cerita ini terjadi waktu saya berumur 15
ketika itu
waktu saya liburan di rumah teman Om
saya di kota Jakarta.
sebut saja nama teman Om saya Dody.
Om Dody mempunyai istri namanya Tante Rina.
Umur Om Dody kira-kita 40 tahun
sedangkan Tante Rina berumur 31 dan
mereka mempunyai anak berumur 5 tahun
bernama Dino. Om Dody adalah teman baik
dan rekan bisnis Om saya. Tante Rina Seorang wanita yang cantik dan
mempunyai tubuh yang indah terutama
bagian payudara yang indah dan besar.
Keindahan payudaranya tersebut
dikarenakan Tante Rina rajin meminum
jamu dan memijat payudaranya. Selama menginap di sana perhatian saya selalu
pada payudaranya Tante Rina. Tak terasa
sudah hampir seminggu saya menginap di
sana, suatu siang (saat Om Dody pergi ke
kantor dan Dino pergi rumah neneknya)
Tante Rina memanggilku dari dalam kamarnya. Ketika saya masuk ke kamar
Tante Rina, tampak tante cuma
mengenakan kaos kutung tanpa
menggunakan bra sehingga dadanya yang
indah telihat nampak membungsung.
"Van, Mau tolongin Tante", Katanya. "Apa yang bisa saya bantu Tante".
"Tante minta tolong sesuatu tapi kamu,
tapi kamu harus rahasiain jangan bilang
siapa- siapa".
"Apaan Tante kok sampe musti rahasia-
rahasian". "Tante Minta tolong dipijitin", katanya.
"Kok pijit saja musti pakai rahasia-
rahasian segala".
"Tante minta kamu memijit ini tante",
katanya sambil menunjukkan buah
dadanya yang montok. Saat itu saya langsung Grogi setengah mati sampai tidak
bisa berkata apa-apa.
"Van, kok diem mau nggak?", tanya Tante
Rina lagi. Saat itu terasa penisku tegang
sekali.
"Mau nggak?", katanya sekali lagi. Lalu kukatakan padanya aku bersedia,
bayangin saya seperti ketiban emas dari
langit, memegang buah dada secara gratis
disuruh pula siapa yang nggak mau? Lalu
saya bertanya mengapa harus dipijat buah
dadanya, dia menjawab supaya payudaranya indah terus.
Selanjutnya tante mengambil botol yang
berisi krem dan dia segera duduk di tepi
ranjang. Tanpa banyak bicara dia langsung
membuka pakaiannya dan membuka BH-
nya, segera payudaranya yang indah tersebut segera terlihat, kalau saya tebak
payudaranya ukuran 36B, Puting susu kecil
tapi menonjol seperti buah kelereng kecil
yang berwarna coklat kemerah-merah.
"Van, kamu cuci tangan kamu dulu gih",
katanya. Segera saya buru-buru cuci tangan di kamar
mandi yang terletak di kamar tidurnya.
Ketika saya balik, Tante sudah berbaring
telentang dengan telanjang dada. Wuih,
indah sekali. Ia memintaku agar melumuri
buah dadanya secara perlahan kecuali bagian puting susunya dengan krim yang
diambilnya tadi. Grogi juga, segera kuambil
krem dan kulumuri dulu di tanganku
kemudian secara perlahan kulumuri
payudaranya. Gila rasanya kenyal dan
lembut sekali. Perlahan kutelusuri buah dadanya yang kiri dan yang kanan dari
pangkal sampai mendekati puting.
Sementara tanganku mengelus dadanya,
kulihat nafas tante tampaknya mulai tidak
beraturan.
Sesekali mulutnya mengeluarkan bunyi, "Ahh.., ahh". Setelah melumuri seluruh
payudaranya, tante memegang kedua
tanganku, rupanya ia ingin mengajariku
cara memijat payudara, gerakannya ialah
kedua tanganku menyentuh kedua buah
payudaranya dan melakukan gerakan memutar dari pangkal buah dadanya
sampai mendekati puting susunya, tante
meminta saya agar tidak menyentuh puting
susunya. Segera kulalukan gerakan
memutari buah kedua buah payudaranya,
baru beberapa gerakan tante memintaku agar gerakan tersebut dibarengi dengan
remasan pada buah dadanya. Tante
semakin terangsang nampaknya terus ia
memintaku, "aahh, Van tolong remas lebih
keras". Tanpa ragu keremas buah dada
yang indah tersebut dengan keras. Sambil meremas aku bertanya mengapa puting
susunya tidak boleh disentuh? Tiba-tiba ia
menjambak rambutku dan membawa
kepalaku ke buah dadanya.
"Van, Tante minta kamu hisap puting susu
Tante", katanya sambil napasnya tersengal- sengal. Tanpa banyak tanya lagi langsung
ku hisap puting susu kanannya.
"Van, hisap yang kuat sayang.., aah", desah
Tante Rina.
Kuhisap puting susu itu, terus ia berteriak,
"Lebih kuat lagi hisapanya". Setelah sekitar 10 menit kuhisap puting di
buah dada kanannya gantian buah dada
kiri kuhisap. Sambil kuhisap buah dadanya
tante membuka celananya sehingga dia
dalam keadaan telanjang bulat. Kemudian
dia membuka celanaku dan meremas penisku. Tante kemudian memintaku
telungkup menindih tubuhnya, sambil
menghisap-hisap payudaranya tante
memegang penisku dan dimasukkan ke
dalam lubang vaginanya. Setelah melalui
perjuangan akhirnya penisku memasuki vagina tanteku. Semua ini dilakukan sambil
mengisap dan meremas- remas buah
dadanya. Pinggulku segera kugenjot dan
terasa nikmat luar biasa sedangkan tante
berteriak karena orgasme sudah dekat.
Tak lama kemudian tante nampak sudah orgasme, terasa di liangnya tegang sekali.
Kemudian giliranku menyemburkan air
maniku ke liangnya dan kami pun terdiam
menikmati momen tersebut, setelah itu
tante mencium bibirku dengan lembut.
"Tadi nikmat sekali", katanya terus dia memintaku besok kembali memijat
payudaranya, dan aku mengiyakan.
Kemudian aku bertanya kepada tante
kenapa dia begitu senang buah dadanya di
sentuh dan dihisap, jawabnya ia tidak bisa
melakukan hubungan seks kalau buah dadanya tidak dirangsang terus- menerus.
Saat kutanya mengapa dia memilihku
untuk melakukan hubungan Seks, dia
menjawab dengan enteng, "Saat kamu
mandi, tante ngintip kamu dan tante lihat
penis kamu besar
UNDER MAINTENANCE